Sabtu, 28 April 2012

KOTA ENDE DARI AEKIPA - NDONA


KOTA ENDE DARI AEKIPA

Add caption
Dari Aekipa yang terletak di atas bukit Ndona di wilayah Kecamatan Ndona merupakan tempat yang ideal untuk menyaksikan keindahan kota Ende secara utuh. Dari atas bukit, Ende ditampilkan dalam sisi yang lain dengan nuansa yang beda. Sebuah kota dengan pemukiman penduduk yang padat di antara rimbunan pohon kelapa. 


Tampak jelas Gunung Meja dan Gunung Ia bagaikan tembok pembatas yang kokoh dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman bagaikan sebuah sungai yang membelah kota. Aekipa merupakan sebuah kawasan perbukitan  berjarak sekitar 20 km dari Kota Ende yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi ini kurang lebih 30 menit karena keadaan jalanan yang banyak tanjakan.



Tempat ini memang pantas untuk dikunjungi, karena dari sinilah mata kita bisa menjangkau seluruh topografi wilayah kabupaten Ende. Untuk itu segeralah melengkapi koleksi pengalaman berwisata anda dengan mengunjungi daerah Aekipa yang terletak di Kecamatan Ndona ini...









Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Saya
By: Renol Kota-Ndona
Add caption


Selasa, 24 April 2012

PENINGGALAN BENTENG PORTUGIS DI KABUPATEN ENDE


BENTENG PORTUGIS
oleh Renol Kota-Ndona

Pulau Ende adalah salah satu wilayah kecamatan dari Kabupaten Ende yang dipisahkan oleh laut. Untuk mencapai Pulau Ende kita dapat menggunakan sarana fasilitas transportasi laut berupa perahu motor dengan tarif Rp. 5.000/orang dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan tergantung cuaca/keadaan alam. Di Pulau Ende terdapat salah satu peninggalan bersejarah bekas Benteng Portugis. Walaupun untuk saat ini yang nampak hanyalah puing-puing reruntuhan yang diselimuti akar pohon beringin namun ini tetap menjadi sesuatu yang membuktikan adanya interaksi antar bangsa (dalam arti negative) yang terjadi pada masa lalu. 
 puing-puing reruntuhan benteng portugis

Dari sini bisa ditelusuri adanya keterkaitan dengan bekas-bekas peninggalan Portugis pada kelompok masyarakat pesisir di daerah lain di wilayah Kabupaten Ende.


Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Saya
By: Renol Kota-Ndona

 

KEINDAHAN PANTAI MBU'U DI ENDE oleh renol Kota-Ndona


INDAHNYA HUTAN BUKIT DAN SAMUDRA LAUT
DALAM PANORAMA PANTAI MBU'U


 
Lokasinya kira-kira 5 km dari pusat kota dan dapat ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan transportasi umum atau sepeda motor. Sangat kondusif untuk melakukan aktivitas rekreasi mingguan bagi masyarakat kota. Memancing, berenang sambil bercengkrama bersama keluarga merupakan pilihan yang menarik, sambil menikmati suguhan kelapa muda yang langsung diambil dari pohonnya. Hal lain yang menarik adalah pandangan lepas kearah gunung Meja dan Ia serta pulau Koa yang mungil dan kokoh, tak bergeming menahan setiap hempasan gelombang datang dan pergi. Kesibukan nelayan yang sedang mencari ikan juga menghiasi indahnya panorama pantai Mbu’u. Juga merupakan lokasi alternative untuk menyaksikan matahari terbit (sunrise) yang selalu setia muncul dari balik pundak bukit pada pagi hari.

terima kasih telah mengunjungi blog saya
By: Renol Kota-Ndona

TEMPAT PERENUGAN BUNG KARNO TENTANG PANCASILA oleh : renol kota - ndona


TEMPAT PERENUNGAN PANCASILA
oleh : Renol Kota-Ndona

Sebatang pohon Sukun dengan lima cabang, terletak kira-kira 150 meter dari pantai Ende dan sebelah barat Lapangan Pancasila merupakan tempat dimana Bung Karno setiap sore, selepas sholat Azhar menghabiskan waktu untuk duduk merenung dalam keheningan malam. Diyakini gagasannya yang cemerlang akan Falsafah Negara Pancasila terlahir dalam proses permenungannya di bawah pohon Sukun ini. 


Dan ini diakui sendiri oleh Presiden Soekarno pada saat kunjungan kerja ke Ende tahun 1955. Pohon sukun yang menjadi naungan Bung Karno saat itu telah tumbang di tahun 60-an karena termakan usia dan sekarang adalah pohon kedua yang ditanam kembali sebagai duplikat untuk mengenang tempat Bung Karno merenungkan Dasar Negara dan pohon ini tumbuh subur dengan lima cabang yang diyakini oleh masyarakat Ende sebagai perwujudan ke-lima sila dari Pancasila. Dan untuk memperkuat fakta ini, Pemerintah Kabupaten Ende membangun Monument Pancasila yang terletak di persimpangan antara Jl. Kelimutu, Jl. El Tari, Jl. Gatot Subroto, jalan masuk Bandara Haji H. Aroeboesman  dan Jl. Achmad Yani (yang lebih dikenal dengan nama Simpang Lima).  




 Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Saya
By: Renol Kota-Ndona
 
 

Senin, 16 April 2012

PERKAMPUNGAN ADAT WOLOTOPO By: Renol Kota-Ndona


PERKAMPUNGAN ADAT WOLOTOPO
By: Renol Kota-Ndona


 

Wolotopo, sebuah kampung adat yang dibangun di lereng sebuah bukit dengan pandangan lepas ke laut selatan. Dengan jarak 12 km kearah timur dari Kota Ende, Wolotopo dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu sekitar 30 menit perjalanan. Keunikan dari Kampung Wolotopo adalah bangunan rumah adat dan pemukimannya yang dibangun diatas susunan batu-batu yang tinggi dan kokoh. Wolotopo didiami oleh komunitas adat yang sangat konsekuen dalam pengembangan seni, kerajinan tenun dan sebagai wilayah penghasil bengkoang terbesar untuk Kabupaten Ende. Keadaan alam Wolotopo yang dominan kering dan menantang, mengkondisikan penduduk lokal menjadi sedemikian ulet, dan pantang menyerah. Berbagai atraksi budaya yang mengekspresikan perjuangan berkembang dalam bentuk dan nuansa bervariasi. Kampung ini telah menjadi salah satu obyek yang sering dikunjungi wisatawan.

Terima kasih buat Bapak Yosef Kusi atas sumbangsi fotonya

 

Terima Kasih Atas Kunjungannya Ke Blog Saya

By: Renol Kota-Ndona

 

SENJA DI PANTAI RIA ENDE By: Renol Kota-Ndona


PANTAI RIA ENDE
BY: RENOL KOTA-NDONA



Merupakan tempat rekreasi, pantai yang letaknya di dekat pusat kota Ende tidaklah kalah menarik dengan wisata bahari di tempat-tempat lain. Jarak dan lokasi pantai ini relative dekat dan mudah dijangkau dengan jarak sekitar 0,5 km dari pusat kota. Dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi sambil menikmati deburan ombak pantai Selatan, aktivitas nelayan di laut, kesibukan bongkar muat barang di pelabuhan Ende dan panorama sunset yang hilang perlahan di atas punggung Pulau Ende. Keramaian di tempat rekreasi ini mulai Nampak pada sore hingga malam hari. Dimana orang-orang duduk bercengkerama sambil menikmati suguhan minuman (soft drink, kopi, susu, dan sebagainya) serta makanan ringan/jajanan lokal (pisang dan ubi  goreng, dan  sebagainya) yang dijual oleh para pedagang disekitar lokasi obyek wisata Pantai Ria. Pantai ria sudah menjadi wisata kenangan bagi sebagian banyak pasangan kekasih untuk memengekspresikan suasana hati mereka… So bagi saudara-saudari yang belum sempat berkunjung ke sana, secepatnya buatlah agenda rencana dengan orang-orang tercinta dan nikmati kebesaran alam lewat pemandangan senja di pantai ria…

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Saya
By: Renol Kota-Ndona