Rabu, 09 Mei 2012

KAMPUNG ADAT WOLOGAI - ENDE


KAMPUNG ADAT WOLOGAI
Oleh: Renol Kota-Ndona


Kampung adat Wologai terletak di desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko kira-kira 40 km arah timur kota Ende. Kampung ini merupakan salah satu dari 24 komunitas Adat Suku Lio yang berada di sekitar Taman Nasional Kelimutu, dengan budayanya yang luhur, dan sangat kental dengan perilaku agraris, religius, sekaligus magis dengan kedekatannya yang kuat pada alam.
Kampung adat Wologai memiliki sejumlah bangunan rumah adat berarsitektur tradisional yang tertata rapi membentuk lingkaran, dengan sejumlah atraksi budaya yang dapat dipentaskan kepada pengunjung terutama saat upacara adat berlangsung.
 
Terima kasih telah mengunjungi blog ini.
 
 
Dipublikasikan Oleh:
Renol Kota-Ndona


Jangan lupa berikan komentarnya...

PERKAMPUNGAN ADAT NGGELA


PERKAMPUNGAN ADAT NGGELA
oleh: Renol Kota-Ndona

Nggela, sebuah perkampungan adat yang magis dan alami di Kecamatan Wolojita yang terbangun dari 9 (sembilan) buah rumah adat (Sa’o Benga Dero, Sa’o Mberi Dala, Sa’o Ame Nggape, Sa’o Tani Mo’i, Sa’o Siga Bata, Sa’o Benga, Sa’o Labo, Sa’o Tua dan Sa’o Siga) dengan fungsi, peranan dan kekhasannya masing-masing. Terletak sekitar 70 km arah selatan dari Kota Ende yang dapat ditempuh melalui akses darat dan laut. Apabila menggunakan menggunakan transportasi darat, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai wilayah ini sekitar 3 jam. Nggela juga terkenal dengan kerajinan tenun ikat. Ada beberapa kelompok pengrajin tenun ikat yang tetap eksis dengan berbagai motif tenunan yang khas dan menarik. Diantaranya Lawo Butu yang merupakan sejenis sarung/lawo sebagai kostum para penari Mure; yakni tarian khas Nggela yang merupakan tarian sacral sebagai symbol penghormatan kepada wujud yang tertinggi (Du’a sai tana goka, NggaE sai watu dogu). Tarian tersebut dipentaskan pada kesempatan  tertentu oleh para penari/gadis-gadis dari turunan kaum bangsawan/ mosalaki. 

Nggela juga terkenal dengan permandian air panas yang memiliki kadar belerang yang tinggi sehingga berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Aewau, merupakan potensi yang masih perlu disentuh dan dikembangkan. Sebuah potensi bagi pengembangan wisata kesehatan (Cure/Health tourism). Jarak lokasi Ae Wau dari Nggela adalah 3 km arah menuju Ende. Di samping itu terdapat juga air terjun Angga dengan ketinggian ± 30 meter dan Muru Nipamera dengan ketinggian ± 40  meter. Sebuah kenyataan yang membuat Nggela sangat berarti dan spesifik.


Dipublikasikan Oleh
Renol Kota-Ndona

Jangan lupa berikan komentar anda...